Aku malu ...
Aku malu pada perempuan lanjut usia itu,
Meski terlihat susah payah menyokong tubuhnya yang sudah renta itu,
Dia tetap memaksakan diri melangkahkan kaki di subuh itu menuju rumah-Mu,
Semata-mata demi keinginan mengejar cinta-Mu.
Aku malu ...
Aku malu pada anak kecil ingusan itu,
Meski umurnya belum masuk usia baligh dalam mengerjakan perintah-Mu,
Jelas dia tetap terlihat berupaya selalu berada di shaf terdepan dalam jamaah subuh itu,
Tubuh kecilnya sering kali terlihat sempoyongan menahan kantuk yang menderu.
Entahlah, apakah dia telah mengenal rasa cinta kepada-Mu?
Ah, apapun alasannya, yang aku tahu dia telah sukses membuktikan diri menaati perintah-Mu.
Aku malu ...
Aku malu pada anak sekecil itu,
Hafalan Quran-nya jelas-jelas jauh lebih banyak dariku,
Dengan syahdu ia melantunkan ayat-ayat suci mukjizat Sang Nabi dengan suara merdu,
Lalu di posisi mana diriku? sungguh aku malu.
***
Sebuah tulisan yang terinspirasi dari sebuah pengalaman tadi pagi melihat seorang nenek-nenek yang sudah bungkuk badan-nya, namun masih semangat mengikuti jamaah sholat subuh di kampungku. Subhanallah.
Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Browse: Home > Puisi > Aku Malu
Jumat, 18 Mei 2012
4 komentar:
Terima kasih atas komentarnya ya sobat blogger. Terima kasih juga sudah menggunakan kalimat yang sopan serta tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Komentar yang tidak sesuai, mohon maaf akan dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Btw, tunggu kunjungan saya di blog anda yah.. salam blogger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
salam super sahabat,
BalasHapustetap semangat dan sukses selalu ya
ditunggu kunjungan baliknya :)
salam super juga.. he he kayak mario teguh aja..
Hapussama,
BalasHapussaya sering mampir ke masjid depan Rumah Tahfidz
sering ketemu adek2 kecil yang bermain di sana
kadang saya tanya, "udah hafal sampai juz berapa dek?" dijawabnya:
"sampai juz 28. amah, sudah hafal berapa juz?"
beneran malu buat menjawabnya
subhanallah... hik hik... aku pun juga malu :(
Hapus