Pagi-pagi saya biasa membuka FB untuk sekedar melihat status teman-teman (siapa tahu ada yang menarik untuk disimak). Pun juga pagi ini saya ketikkan facebook.com di new tab mozilla firefox laptop saya, tapi tiba-tiba mata ini menangkap deretan kalimat yang entah mengapa membuat dada ini serasa ngilu.
Dakwatuna : Kecelakaan, Anggota DPR Yoyoh Yusroh Meninggal Dunia
Ibu Yoyoh Yusroh meninggal dunia?? entah mengapa saya menjadi begitu sangat merasa kehilangan. Antara rasa percaya atau tidak, tapi memang kenyataanlah yang berkata demikian. Lalu apa hubungannya dengan saya, kenapa saya ikut sedih dan merasa kehilangan?. Teman sejawat?.. bukan, rekan sesama anggota DPR?.. juga bukan, anggota keluarga?.. apalagi.. pasti bukan, pernah bertemu bertatap muka secara langsung?..juga tidak pernah. Entahlah.., tapi ijinkan saya bercerita tentang sosok ibu luar biasa yang satu ini kepada anda semua.
Ibu (biasa dipanggil ustadzah Yoyoh) dengan 13 anak ini, pasti sudah dikenal sangat baik dilingkungan kader PKS karena memang beliau salah satu pendiri Partai Keadilan pada tahun 1999. Saya dulunya semasa kuliah pernah tahu beliau ini salah satu anggota DPR, cuma ya biasa saja hanya sekedar tahu. Tetapi sepak terjang ibu yang satu ini dengan masalah Palestina membuat mata dan hati saya berasa ingin lebih tahu tentang beliau. Saya pun mulai mencari beberapa referensi mengenai beliau, dan ternyata benar beliau sangat aktif berjuang (apa saja yang beliau bisa lakukan) untuk Palestina. Yang membuat saya semakin respek karena tidak hanya isu luar negeri saya yang beliau garap, namun isu dalam negeri mengenai pemakaian jilbab untuk TNI wanita juga beliau usahakan. Subhanallah..
Semakin hari semakin banyak kebaikan dari beliau yang berhasil saya gali. Entahlah.. beliau memberi banyak keteladanan dan contoh nyata bagaimana menjadi seorang istri solehah dan ibu super bagi ke-13 anaknya. Saya juga memfollow twitter beliau @yoyohyusroh..ternyata beliau juga pendiri Alquran center ummu habibah
Suatu ketika saya mendapatkan file mp3 berisi ceramah beliau mengenai bagaimana mengajarkan anak-anak mencintai AlQuran (pas banget ketika itu juga ingin tahu pola pengasuhan anak yang baik bagaimana ^_^). Subhanallah.. saya semakin respek kepada beliau, ditengah kesibukan beliau sehari-hari masih begitu bertanggung-jawab atas perkembangan putra putri beliau dan juga memberikan pelatihan dan training bagaimana pendidikan anak usia dini dan juga konsultan ahli pernikahan kepada rekan-rekan muda beliau. Ingin tahu bagaimana hasil pendidikan beliau bersama suaminya kepada anak-anaknya?, berikut saya tampilkan info hasil dan pola pendidikan anak-anak beliau dari dakwatuna,
#Putra sulungnya lahir pada 20 Desember 1985. Diberi nama Ahmad Umar Al Faruq. @bangumar. Yang paling bungsu sekarang umur 8 tahun
#Anak kedua A Izza Jundana, kuliah di International University, Sarajevo,Bosnia. @aizzajundana
#Putri ketiga, Asmah Karimah, kuliah di Fakultas Pertanian UGM. Kabarnya Bunda wafat usai datang ke wisuda mbak Asmah ini
#Putra keempat, Huda Robbani lahir Oktober 1990. Mas Huda ini jago renang
#Putra kelima, Shalahuddin Al Ayubi, Seperti nama panglima Islam.. Dia lahir 13 April 1992
#Putra keenam sampai kedelapan menimba ilmu di pesantren. Masing-masing Jakfar Athoyar (lahir Maret 1993) di Gontor
#Salma Salimah lahir April 1994, nyantri di Ponpes Assyifa, Subang Jawa Barat
#Lalu, Muhammad Ayyasy lahir 13 April 1996 di Ponpes Al Hikmah. “Alhamdulillah, Ayyasy ini sudah hafal Quran 30 juz,”kata #Bunda
#Putra kesebelas Abdulah Aminuddin, lahir 16 Januari 2000. Putri kedua belas Helma Hamimah lahir Juli 2001
#“Si bungsu Rahma itu juga sudah bisa mandiri, tidak manja,” kata Yoyoh. Rahma Rahimah, putri ragilnya lahir Januari 2003
#Apa tidak repot mengurusi banyak anak? Yoyoh tersenyum. “Alhamdulillah banyak anak justru meringankan kita”
#Misalnya anaknya menangis tengah malam. Bapak capek dan besok harus kerja pagi. Maka bapak akan bilang jangan nangis ! ayo tidur
#Anak tidak diam, justru nangisnya lebih keras,” ujar pendiri organisasi Persaudaraan Muslimah (Salimah) itu
#Sebaliknya, kaum ibu gunakan hati. “Anak diangkat dari ranjang. Dipeluk, dibelai, dicium, tak lama biasanya tidur lagi,” kata #Bunda.
#“Istilahnya, kalau ibu bisa menggendong anak dua jam, bapak biasanya tak betah lebih dari dua menit,” ujar Yoyoh lantas tersenyum.#Bunda
Selamat jalan ibu..ustadzah.Yoyoh.., semoga Allah memberikan Jannah-Nya atas kebaikan selama ini. Umat Islam di Indonesia telah kehilangan seorang pejuangnya.
kita kehilangan sosok wanita langka dengan kontribusi luar biasa, smoga Allah menerima semua amal baiknya dan menghapus smua dosanya. Dan smoga akan tumbuh sosok2 seperti beliau di negeri ini, amiin..
BalasHapusBanyak yang tidak bertatapan langsung dengan Alm. Ustadzah Yoyoh Yosroh, tetapi amat banyak yang merasa kehilangan atas Meninggalnya Ustadzah kita, moga Allah menerima disisi Nya.Amiiin. Moga kami dapat sepertimu dalam berdakwah
BalasHapusturut berduka cita.
BalasHapussemoga amla ibadahnya diterima di sisi Alloh SWY.
amien.
pengen banget baca tulisan-tulisan tentang beliau
BalasHapus# belajar menjadi calon ibu yang baik