Lamat-lamat saya perhatikan beberapa tulisan terakhir saya agak berbeda dengan tulisan-tulisan sebelumnya. Akhir-akhir ini saya getol sekali menarasikan pengalaman masa kecil saya yang bertema petualangan. Bercerita tentang perburuan burung bersama dua begundal lain yang tergabung dalam geng pemburu burung. Entahlah, menuliskan pengalaman tersebut serasa mengalir begitu saja. Lancar laksana jalan tol tiada hambatan. Mungkinkah ini semua karena satu minggu terakhir saya sedang terbius dalam petualangan virtual bersama
Eliana? hemm.. sepertinya masuk akal juga. Tulisan dan bacaan mungkin saja sangat berkaitan. Apa yang sedang kita baca maka itu pula yang akan muncul dan terngiang di pikiran. Ketika kita sedang ingin menulis, maka apa yang ada di pikiranlah yang pasti bermanifestasi menjadi tema inti. Bahkan bisa jadi orang yang sedang kesulitan menulis dikarenakan ia sedang minim aktifitas membaca. Sehingga praktis tidak ada ide yang bisa diangkat.
Satu minggu terakhir ini setiap menjelang tidur saya biasa menyempatkan satu sampai dua jam untuk membaca novel Eliana. Novel-novel garapan
Tere Liye memang seringkali membuat kecanduan. Membius dan sesekali mengundang gelak tawa. Pernah suatu waktu saya telat tidur
sampai pukul setengah dua belas malam gara-gara keseruan menertawakan tingkah laku Burlian dan Pukat --Tokoh Burlian dan Pukat adalah adik-adik Eliana di dalam novel tersebut--.
Adalah dua tulisan paling hangat beberapa hari terakhir yang ini dan ini menguatkan opini diatas. Dua tulisan untuk sekedar menstimulasi kenangan yang masih berserak di kepala tentang masa kecil saya yang luar biasa --setidaknya menurut saya pribadi--. Dan itu perlu didokumentasikan.
Sebenarnya tidak hanya bacaan saja, juga hal apa yang sedang / sering kita tonton. Sebagai contoh dulu pernah saya keranjingan menonton anime Rurouni Kenshin (Samurai-X) maka kemudian muncul tulisan Kenshin dan Arya Kamandanu.
jalan pikiran seseorang, termasuk yang tertuang dalam tulisannya, adalah akumulasi dari apa yang dia dengar, dia baca, dan dia lihat.
BalasHapusitu kata seorang sahabat,. dan aku percaya sepenuhnya. ditambah setelah baca postingan ini. makin percaya. hehe
kalo saya, membaca itu malah mempengaruhi gaya menulisku,.jadi gaya menulisku masih belum konsisten, masih terpengaruh dari buku2 yang saya baca..tapi, ya, semoga suatu saat saya punya ciri khas sendiri dalam menulis *bantu aminin mas* hehehe
BalasHapus@armae : bener banget mbak...
BalasHapus@pelancongnekad : amiiinn...he he. Semoga segera menemukan ke-khas-an dalam menulis.
saya habis baca novel filsafat Dunia Sophie
BalasHapustapi kayaknya gak bakalan mempangaruhi tulisan saya
*terlalu rumit
@puchsukahujan : wah,, berarti mbak puch sudah menemukan gaya tulisan sendiri.. #salut..
BalasHapus@fifin
BalasHapusyup, gaya tulisan saya adalah "gaya asal tulis saja"
@puchsukahujan ha ha... gaya asal tulis aja... , model gaya baru nih... ^_^
BalasHapus