Polusi udara yang sangat minim membuat udara masih begitu segar. Dari tempat saya berdiri terlihat gunung Lawu yang megah dengan sebagian puncaknya yang masih tertutup awan. Duhai indahnya pagi ini.. subhanallah. Desa saya ini masuk ke dalam wilayah kabupaten Magetan yang bisa dikatakan termasuk wilayah kaki gunung Lawu. Ah.. menatap megahnya gunung itu dari kejauhan, mengingatkan sebuah kenangan heroik waktu mendakinya. Iya benar... saya mendakinya (lebih tepatnya kami mendakinya). Sebuah pendakian heroik dan misterius beberapa tahun yang lalu. Ah... mungkin akan saya ceritakan itu di lain waktu.
Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Browse: Home > mood > Suatu Pagi di Desa
Selasa, 13 Desember 2011
10 Suatu Pagi di Desa
Setiap ada kesempatan pulang ke kampung halaman, paling suka menikmati keindahan suasana di pagi hari. Itu karena pagi menyimpan pengharapan yang tinggi. Ada semangat yang menyertainya. Pun juga hari ini, biasanya saya akan pergi keluar dan berhenti sebentar untuk mengabadikan momen yang indah. Tak jauh dari rumah saya, terbentang sawah ladang yang cukup luas. Kali ini sedang musim tanam jagung, tapi ada pula petani yang tetap menanam padi.
Polusi udara yang sangat minim membuat udara masih begitu segar. Dari tempat saya berdiri terlihat gunung Lawu yang megah dengan sebagian puncaknya yang masih tertutup awan. Duhai indahnya pagi ini.. subhanallah. Desa saya ini masuk ke dalam wilayah kabupaten Magetan yang bisa dikatakan termasuk wilayah kaki gunung Lawu. Ah.. menatap megahnya gunung itu dari kejauhan, mengingatkan sebuah kenangan heroik waktu mendakinya. Iya benar... saya mendakinya (lebih tepatnya kami mendakinya). Sebuah pendakian heroik dan misterius beberapa tahun yang lalu. Ah... mungkin akan saya ceritakan itu di lain waktu.
Polusi udara yang sangat minim membuat udara masih begitu segar. Dari tempat saya berdiri terlihat gunung Lawu yang megah dengan sebagian puncaknya yang masih tertutup awan. Duhai indahnya pagi ini.. subhanallah. Desa saya ini masuk ke dalam wilayah kabupaten Magetan yang bisa dikatakan termasuk wilayah kaki gunung Lawu. Ah.. menatap megahnya gunung itu dari kejauhan, mengingatkan sebuah kenangan heroik waktu mendakinya. Iya benar... saya mendakinya (lebih tepatnya kami mendakinya). Sebuah pendakian heroik dan misterius beberapa tahun yang lalu. Ah... mungkin akan saya ceritakan itu di lain waktu.
10 komentar:
Terima kasih atas komentarnya ya sobat blogger. Terima kasih juga sudah menggunakan kalimat yang sopan serta tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Komentar yang tidak sesuai, mohon maaf akan dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Btw, tunggu kunjungan saya di blog anda yah.. salam blogger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ah.. kirain ini dipuncak. mirip pemandangannya hehehe
BalasHapusklo dari postingan2 sebelumnya, kayaknya si empunya blog begitu menyukai pagi
BalasHapus(mirip tokoh Tegar dalam Sunset Bersama Rosie nya Tere Liye, udah baca belum bung?)
pendakian heroik dan misterius?? wah, penasaran... bakalan kayak pendakian Mahameru-nya 5 cm gak ya??
Duh indah sekali tempat tinggalnya, Mas. Tiap hari hidup ditempat ini bikin paru-paru segar dan kulit tetap kenceng nih
BalasHapus@Miawruu : iya memang di puncak mbak, puncak gunung lawu.. he he
BalasHapus@puchsukahujan : Sunset Bersama Rosie, wah belum punya saya... bagus ga?
tunggu ya cerita pendakiannya.
@@Evi : yup... pasti awet muda ^_^
ah, saya jadi kangen kampung :)
BalasHapushwiii.. senangnyaa tiap hari bisa menikmati pemandangan seperti itu.
BalasHapusaku juga pernah ke lawu mas,. tapi belum bikin postingannya. yukk bikin, ntar diskusi kita. hahaha
@catatannyasulung : yuk...mari ke kampung..
BalasHapus@Ely Meyer : yup hidup di kampung memang menyenangkan.. udara yang bersih bebas polutan..
makasih mengenai kesan gambarnya ^_^
@wahyu : iya mas.. kan udah kota. jadinya memang pasti banyak polutan asap kendaraan bermotor.
@armae : wah pernah ke Lawu juga... sip sip... nanti kalo ada kesempatan saya posting mengenai pendakian gunung Lawu.
bagus pemandangan, terasa sejuk udaranya. tapi ceritanya kok secuil ya. Magetan tetanggaan dengan boyolali fin
BalasHapusIni pemandangan yang selalu saya lewati setiap pagi berangkat ke kantor . . . indahnya . . . .^^
BalasHapusSuasana berkali berganti, sesuai jenis tanaman sawah yang diharapkan pemiliknya.
@iput : ya meski ceritanya secuil, tapi mampu memunculkan segunung makna
BalasHapus@Dwi Yulianti : he he... iya asal jangan sampe ada bawaan yang jatuh aja. ntar diliatin para petani itu.