Jadi ingat dulu jaman masih duduk di bangku SMA, saya dan kakak sepupu saya sering meluangkan waktu bersama di akhir pekan dengan melihat area pematang sawah. Kami sering berkeliling dari satu area ke area lainnya dengan menggunakan motor butut milik pakde (orang tua kakak sepupu). Motor butut itu biasa kami namai dengan motor Norton. Motor Norton ini sebenarnya adalah motor dinas yang diberikan oleh pemerintah kepada pakde saya yang seorang PNS mantri kesehatan. Karena umur motor yang sudah lanjut (motor tahun 80-an), maka sudah layak disebut dengan motor antik. Sayang seribu sayang saya tidak memiliki fotonya.
Dulu sewaktu SMA, saya lebih memilih ngekost karena jarak sekolah yang lumayan jauh dari rumah. Maka saat-saat akhir pekan menjadi waktu yang dinanti-nanti untuk membuang jauh kepenatan dengan berkeliling desa memandangi sawah hijau terhampar. Kami biasa memasuki jalan sempit di kanan kiri sawah untuk dapat melihat hamparan padi terbentang luas nan melambai-lambai. Meski kadang jalan yang dilalui becek berlumpur, namun motor Norton masih cukup bisa diandalkan mengatasi hal ini. Sesampainya di tempat yang diinginkan, kami biasanya akan sejenak berlama-lama memandangi para petani yang sedang sibuk mengurusi sawahnya. Tak jarang kami juga melihat beraneka burung beterbangan diatas sawah-sawah itu.
Setelah puas menikmati tempat yang satu, kami biasanya akan melanjutkan mencari tempat yang lainnya lagi. Tentu ditemani dengan motor antik Norton yang kadang sesekali mogok di jalan. Sungguh saat-saat yang menyenangkan dan akan selalu saya kenang.
Dulu sewaktu SMA, saya lebih memilih ngekost karena jarak sekolah yang lumayan jauh dari rumah. Maka saat-saat akhir pekan menjadi waktu yang dinanti-nanti untuk membuang jauh kepenatan dengan berkeliling desa memandangi sawah hijau terhampar. Kami biasa memasuki jalan sempit di kanan kiri sawah untuk dapat melihat hamparan padi terbentang luas nan melambai-lambai. Meski kadang jalan yang dilalui becek berlumpur, namun motor Norton masih cukup bisa diandalkan mengatasi hal ini. Sesampainya di tempat yang diinginkan, kami biasanya akan sejenak berlama-lama memandangi para petani yang sedang sibuk mengurusi sawahnya. Tak jarang kami juga melihat beraneka burung beterbangan diatas sawah-sawah itu.
Setelah puas menikmati tempat yang satu, kami biasanya akan melanjutkan mencari tempat yang lainnya lagi. Tentu ditemani dengan motor antik Norton yang kadang sesekali mogok di jalan. Sungguh saat-saat yang menyenangkan dan akan selalu saya kenang.
sukak banget kalo mas fifin cerita tentang kehidupan di kampungnya. rasanya tenang banget yaaa.. jadi pengen pulang kampung juga nih ke borneo :D
BalasHapushe he begitulah kondisi di kampung halaman. Damai dan tentram...
Hapusmotor norton == antivirus Norton...hehe.
BalasHapusmemang pas lagi keliling desa sambil pake motor bisa merefresh pikiran. dan kalo misal ketemu orang di kampung, pasti saling menyapa. "Hey, kang apa kabar". apalagi kamu fin yg hanya seminggu pulang sekali.
ha ha masak motor kok malah jadi antivirus put.
Hapusyup dengan berkeliling kampung bisa merefresh pikiran yang sudah penuh dengan sintac-sintac coding yang memusingkan.
kalau saya dulu, sukanya main layang-layang di tengah sawah
BalasHapuswalah... cewek kok sukanya main layang-layang. Harusnya kan main pasaran atau bekelan.
Hapus