Demo besar-besaran hari ini diperkirakan akan digelar di sejumlah titik di wilayah Indonesia dalam rangka menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah. Saya tidak akan membahasnya dalam postingan kali ini, karena semua uneg-uneg sudah saya keluarkan di dunia tweetland TL @fifinnugroho. Jangan lupa di follow yah, biar kita tambah akrab :) (ngarep.com). Kali ini saya akan coba posting tulisan yang ringan-ringan saja. Maklum, ceritanya saja baru saja kembali dari kampung halaman. Jadi kondisi masih belum cukup fit untuk menulis topik yang berat-berat. Hampir sebelas jam berada dalam perut si ular besi membuat badan saya rasanya masih cukup penat meski sudah tidur semalaman.
Dalam postingan saya sebelumnya, saya mengungkapkan curahan hati bahwa sulit sekali membuat tulisan ketika posisi berada di kampung halaman. Namun meski begitu, dari sana saya membawa oleh-oleh berupa topik yang bisa diceritakan kepada teman-teman semua. Ceritanya saat itu saya baru saja tiba di rumah mertua setelah sebelumnya dijemput dari stasiun Madiun. Belum sempat melepas penat dan menghirup secangkir teh panas, tiba-tiba hape saya berdering menandakan ada sms yang masuk.
Keponakan saya bernama Kingkin, dia suka sekali mendekati dua anak kambing yang baru belajar berdiri itu. Sesekali si ibu kambing menyeruduk ke Kingkin jika merasa anaknya dalam kondisi bahaya. Hemm kadang saya berpikir, begitu ya naluri seorang ibu kepada anaknya. Sebuah naluri dari seekor ibu kambing, meskipun sesekali tak sengaja si ibu membuat si anak kambing berteriak kesakitan karena tergencet si ibu yang sedang mlungker. Tidak tahu kalau ada anaknya yang tak sengaja tergencet oleh badannya sendiri. Lucu sekali melihatnya. Jika ada seorang ibu yang tega membuang anaknya ke tong sampah atau menggugurkan bayi yang ada di dalam kandungannya, maka saya mengatakan dia tak lebih baik dari seekor kambing. Nyatanya kambing saja sangat mencintai anaknya. Maka kemudian ada pepatah bilang 'bahkan seekor harimaupun tidak ada memakan anaknya sendiri'.
Dalam postingan saya sebelumnya, saya mengungkapkan curahan hati bahwa sulit sekali membuat tulisan ketika posisi berada di kampung halaman. Namun meski begitu, dari sana saya membawa oleh-oleh berupa topik yang bisa diceritakan kepada teman-teman semua. Ceritanya saat itu saya baru saja tiba di rumah mertua setelah sebelumnya dijemput dari stasiun Madiun. Belum sempat melepas penat dan menghirup secangkir teh panas, tiba-tiba hape saya berdering menandakan ada sms yang masuk.
"Om, ga ngidul? wedhusku manak loro, lanang karo wedhok. "Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia : "Om, tidak ke rumah selatan? (-maksudnya rumah orang tua saya, lokasinya memang berada di sebelah selatan-), kambingku beranak dua, jantan dan betina". Kira-kira begitulah sms dari keponakan saya yang saat ini duduk di kelas 4 SD.
Keponakan saya bernama Kingkin, dia suka sekali mendekati dua anak kambing yang baru belajar berdiri itu. Sesekali si ibu kambing menyeruduk ke Kingkin jika merasa anaknya dalam kondisi bahaya. Hemm kadang saya berpikir, begitu ya naluri seorang ibu kepada anaknya. Sebuah naluri dari seekor ibu kambing, meskipun sesekali tak sengaja si ibu membuat si anak kambing berteriak kesakitan karena tergencet si ibu yang sedang mlungker. Tidak tahu kalau ada anaknya yang tak sengaja tergencet oleh badannya sendiri. Lucu sekali melihatnya. Jika ada seorang ibu yang tega membuang anaknya ke tong sampah atau menggugurkan bayi yang ada di dalam kandungannya, maka saya mengatakan dia tak lebih baik dari seekor kambing. Nyatanya kambing saja sangat mencintai anaknya. Maka kemudian ada pepatah bilang 'bahkan seekor harimaupun tidak ada memakan anaknya sendiri'.
betul mas..binatang kdang masih pnya rasa kasihan.msak kita gag..
BalasHapusiya.. jangan mau kalah sama kambing...:)
Hapusdi rumah, bukan kambing saya yang beranak
BalasHapustapi kucing saya
anaknya dua, lucu-lucu
emaknya juga tak kalah sayang sama si kecil
kalau tak ambil tuh dua anak kucing, dengan bersegera emaknya ngikutin saya trus mengambil kembali anaknya....
takut anaknya saya makan kali ya :D
ha ha.. kucing beranak saya kok jijik ya mbak... mlungker-mlungker gitu...
Hapusklo kambing sih lucu... imut..
anak kambingnya lucu ya Fin, mungil begitu :)
BalasHapusterkadang memang manusia hrs melihat hewan, saya sudah banyak lihat contohny adi sini Fin, tingkah laku manusia kadang kalah sama hewan
mari belajar hikmah dari hewan... :)
Hapussemua hewan emang seperti itu mas, ; )
BalasHapusha ha iya yah.... tapi kita bisa memetik hikmah dari tingkah laku hewan. :)
Hapus