Angin semilir membawa hawa segar memainkan anak rambut. Sejenak aku menghentikan laju motor bututku, ada pertunjukan menarik rupanya. Pertunjukkan yang jarang aku temui di kota besar ini. Hei..lihatlah kawan, jarak lokasi ini dengan tempatku tinggal tak lebih dari 1 km. Sudah sering aku melewati tempat ini, namun belum pernah sempat aku menuliskannya. Terbentang sawah hijau nan luas terhimpit bangunan rumah yang setiap saat bisa saja mengancam keberadaannya. Ini di kota kawan!.
Puluhan anak kecil sedang asik bermain layang-layang ditengah sawah
Tersuguh diatasnya, semarak beterbangan segi empat kertas dengan tulang batang bambu menari-nari. Sungguh damai kurasa, melihat anak-anak kecil itu tertawa berlarian memainkannya. Terkembang tawa tulus tanpa sedikitpun ada secuil sandiwara.
Pernah bermain layang-layang di tengah sawah kawan?
Tersuguh diatasnya, semarak beterbangan segi empat kertas dengan tulang batang bambu menari-nari. Sungguh damai kurasa, melihat anak-anak kecil itu tertawa berlarian memainkannya. Terkembang tawa tulus tanpa sedikitpun ada secuil sandiwara.
Pernah bermain layang-layang di tengah sawah kawan?
haha...ini seperti masa kecil saya
BalasHapusadu layang-layang, kalau putus talinya
nangis pulang ke rumah
wah... cewek kok main layangan. Bukannya harusnya main pasaran. :)
Hapussaya dulu waktu kecil mainnya sama temen2 cowok pak, jarang sama temen cewek karena cewek itu cengeng, mudah nangis
Hapusjadi saya gak suka main sama mereka
oya satu lagi, temen2 cewek saya sukanya licik, kalau main gak sportif beda sama cowok, mainnya sportif
meski kalau marah sampe berantem-berantem segala
wah mbak puch ini kecilnya berarti mirip dengan Delisha. Sukanya main bola sama cowok.
Hapuspernah dunk, berhubung saya anak kampung jadi sering maen ini :)
BalasHapusapalagi usai musim panen, jadi maen layangannya bisa sebebas-bebasnya di hamparan luas :)
iya klo habis panen, kita bisa bergerak sebebasnya. Klo ga pas panen, ya terpaksa berjibaku dengan sempitnya tanggul sawah..
Hapus