Tadi malam (sekitar tengah malam) ketika diri ini sudah terbuai dalam mimpi yang indah (eh lupa, mimpi apa ya tadi malem!), tiba-tiba hape berdering cukup keras. Aduuh.. siapa juga sih ngeganggu malam-malam begini, nomornya tak masuk daftar lagi!. Karena sudah malas terima telefon dari nomor tidak dikenal, akhirnya sengaja saya biarkan panggilan tidak diangkat. Beberapa menit kemudian ada sms masuk,
Vina? ah... salah sambung.. , akhirnya sms itu saya abaikan.
Dan pagi hari tadi, ketika saya cek nomor hape yang menelepon dan mengirim sms tadi malam, ternyata adalah nomor telepon yang sama dengan orang yang ketika kemarin saya sms salah sambung. Jadi ceritanya saya mengirim sms kepada seorang sahabat lama, tapi tidak terkirim karena gagal. Akhirnya saya menduga nomornya sudah ganti. Kemudian saya mengirim ke nomornya yang CDMA, alhamdulillah terkirim. Dalam sms tersebut, saya menanyakan kabarnya. Tapi ternyata jawaban darinya : "iki sopo?".
Hah., aneh, kok nomor saya ndak dikenali yah. Padahal saya tidak pernah ganti nomor sejak masa kuliah lho. Kemudian sms dia berikutnya : "Aku bukan Joni tapi Farhat".
Karena merasa salah sambung, akhirnya saya pun mengirim sms kembali kepada orang tadi. "Aku fifin, maaf ya, salah sambung sepertinya :) ". Dan diapun membalas sms, "oke tidak apa-apa". Sampai di titik ini, saya merasa masalah selesai.
Nah, ketika si pemilik nomor tadi, malam-malam masih saja mengirim sms, ya.. silahkan diintreperasikan sendiri :). Apakah karena nama saya 'fifin' yang mirip nama cewek? he he.. jadinya dia penasaran. uhuks..
Kejadian ini mengingatkanku dengan kisah lucu beberapa tahun yang lalu. Waktu itu saya baru saja lulus kuliah. Menyebar begitu banyak lamaran, dan akhirnya ada diantaranya mengantarkan kepada daftar ulang/regristasi ujian tulis. Pada saat mengisi lembar hadir, saya menyantumkan nama dan nomor telefon (yang memang musti diisi pada kolom yang disediakan). Tak ada angin, tak ada hujan, hanya ada pelangi di matamu -halah-. Eh, malamnya saya tiba-tiba di sms oleh orang yang tidak dikenal, dan mengaku dia juga ikut ujian test dengan ruangan yang sama. It's oke, awalnya saya tak curiga, mungkin dia hanya ingin informasi detail mengenai lokasi ujian dan waktunya. Namun lama kelamaan saya mulai gerah, bagaimana tidak, dia mulai ada nada-nada gombalnya. Wah kacau banget nih anak, masak saya dirayu sama cowok!! :( .
Awalnya, orang ini saya cuekin. Hari berganti hari, bulan berganti tahun (maaf agak lebay), dia malah semakin seringkali sms. Karena tidak saya tanggepin, dia malah mengirim sms mengatakan, "kok sms saya ndak pernah dibalas sih?". Wkwkw.. asli saya jadi sering terpingkal karenanya. Akhirnya, karena kasihan pada orang ini dan cukup merasa jengkel juga, saya mengirim sms : "Maaf mas, saya cowok, jangan sms-sms lagi yah :)". Dan sejak sms saya saat itu, dia tak pernah sms lagi. :lol:
** nama-nama dalam cerita diatas sengaja disamarkan untuk menjaga privasi.
Eh ini Vina ya?
Vina? ah... salah sambung.. , akhirnya sms itu saya abaikan.
Dan pagi hari tadi, ketika saya cek nomor hape yang menelepon dan mengirim sms tadi malam, ternyata adalah nomor telepon yang sama dengan orang yang ketika kemarin saya sms salah sambung. Jadi ceritanya saya mengirim sms kepada seorang sahabat lama, tapi tidak terkirim karena gagal. Akhirnya saya menduga nomornya sudah ganti. Kemudian saya mengirim ke nomornya yang CDMA, alhamdulillah terkirim. Dalam sms tersebut, saya menanyakan kabarnya. Tapi ternyata jawaban darinya : "iki sopo?".
Hah., aneh, kok nomor saya ndak dikenali yah. Padahal saya tidak pernah ganti nomor sejak masa kuliah lho. Kemudian sms dia berikutnya : "Aku bukan Joni tapi Farhat".
Karena merasa salah sambung, akhirnya saya pun mengirim sms kembali kepada orang tadi. "Aku fifin, maaf ya, salah sambung sepertinya :) ". Dan diapun membalas sms, "oke tidak apa-apa". Sampai di titik ini, saya merasa masalah selesai.
Nah, ketika si pemilik nomor tadi, malam-malam masih saja mengirim sms, ya.. silahkan diintreperasikan sendiri :). Apakah karena nama saya 'fifin' yang mirip nama cewek? he he.. jadinya dia penasaran. uhuks..
Kejadian ini mengingatkanku dengan kisah lucu beberapa tahun yang lalu. Waktu itu saya baru saja lulus kuliah. Menyebar begitu banyak lamaran, dan akhirnya ada diantaranya mengantarkan kepada daftar ulang/regristasi ujian tulis. Pada saat mengisi lembar hadir, saya menyantumkan nama dan nomor telefon (yang memang musti diisi pada kolom yang disediakan). Tak ada angin, tak ada hujan, hanya ada pelangi di matamu -halah-. Eh, malamnya saya tiba-tiba di sms oleh orang yang tidak dikenal, dan mengaku dia juga ikut ujian test dengan ruangan yang sama. It's oke, awalnya saya tak curiga, mungkin dia hanya ingin informasi detail mengenai lokasi ujian dan waktunya. Namun lama kelamaan saya mulai gerah, bagaimana tidak, dia mulai ada nada-nada gombalnya. Wah kacau banget nih anak, masak saya dirayu sama cowok!! :( .
Awalnya, orang ini saya cuekin. Hari berganti hari, bulan berganti tahun (maaf agak lebay), dia malah semakin seringkali sms. Karena tidak saya tanggepin, dia malah mengirim sms mengatakan, "kok sms saya ndak pernah dibalas sih?". Wkwkw.. asli saya jadi sering terpingkal karenanya. Akhirnya, karena kasihan pada orang ini dan cukup merasa jengkel juga, saya mengirim sms : "Maaf mas, saya cowok, jangan sms-sms lagi yah :)". Dan sejak sms saya saat itu, dia tak pernah sms lagi. :lol:
** nama-nama dalam cerita diatas sengaja disamarkan untuk menjaga privasi.
hahahaha....
BalasHapuskasihan tuh cowok, padahal udah berharap dianya :p
harapan yang pupus... Salah sendiri dia ndak bener2 mengenal target, main langsung tancep gas dengan nada gombalnya...
Hapushahha..
BalasHapusjeruk kok makan jeruk..
jelas2 bgtz tu cowok lgi nyari Pacar..gag tau sesama jenis, masih jga dirayu..hiihi
ha ha.. begitulah klo udah semangat perang, tapi ndak tahu medan tempur.
Hapusuntung yg ngrayu cowok... :p
BalasHapusklo cewek, berarti langsung aku kasihkan smsnya ke kamu dek, biar kamu yang nangani :). #wih_serem
Hapus