Banyak terjadi perbedaan pendapat mengapa tanggal 20 Mei diperingati sebagai hari kebangkitan nasional. Karena pada dasarnya semangat kebangkitan nasional untuk menggapai kemerdekaan, sebenarnya sudah tercium 3 tahun lebih awal dari berdirinya organisasi Budi Utomo. Adalah organisasi Sarekat Dagang Islam yang telah memelopori semangat kebangkitan nasional ini. Namun, hari kelahiran organisasi Budi Utomo-lah yang dipilih untuk dijadikan hari kebangkitan nasional. Okelah aku tak ingin berpolemik lebih lanjut mengenai penentuan hari peringatan Kebangkitan Nasional, toh kita akhirnya hanya bisa berwacana saja bukan?.
Pada setiap hari yang ditetapkan oleh pemerintah untuk diperingati sebagai hari besar nasional, pasti ada pesan moral yang ingin disampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Entahlah, akhir-akhir ini aku merasa rasa kebangsaan rakyat Indonesia semakin kurang terasa. Apakah ini hanya perasaanku saja, atau memang seperti begitulah adanya.
Kadang aku sering berpikir, kenapa banyak stasiun televisi nasional Indonesia lebih suka memberitakan berita heboh ketimbang berita yang memberikan semangat kebangsaan di republik ini. Lebih suka memberikan kabar pertikaian anak bangsa dimana-mana ketimbang berita tentang prestasi anak bangsa. Lebih suka memberitakan kabar tawuran daripada kabar pendidikan anak-anak jalanan oleh lembaga sosial yang inspiratif. Padahal kita sangat paham bahwa media adalah virus peradaban. Yuk.. jadikan media blog ini sebagai alat pemersatu bangsa. ciee..
Terus terang aku sendiri awalnya tak menyadari hari ini adalah hari kebangkitan nasional. Namun sebuah kain yang berkibar gagah di depan rumah ketika baru saja pulang dari acara di luar rumah langsung menstimulus memory di otakku.
Yah hari ini.. adalah hari kebangkitan nasional. Merdekaa !!
Pada setiap hari yang ditetapkan oleh pemerintah untuk diperingati sebagai hari besar nasional, pasti ada pesan moral yang ingin disampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Entahlah, akhir-akhir ini aku merasa rasa kebangsaan rakyat Indonesia semakin kurang terasa. Apakah ini hanya perasaanku saja, atau memang seperti begitulah adanya.
Kadang aku sering berpikir, kenapa banyak stasiun televisi nasional Indonesia lebih suka memberitakan berita heboh ketimbang berita yang memberikan semangat kebangsaan di republik ini. Lebih suka memberikan kabar pertikaian anak bangsa dimana-mana ketimbang berita tentang prestasi anak bangsa. Lebih suka memberitakan kabar tawuran daripada kabar pendidikan anak-anak jalanan oleh lembaga sosial yang inspiratif. Padahal kita sangat paham bahwa media adalah virus peradaban. Yuk.. jadikan media blog ini sebagai alat pemersatu bangsa. ciee..
Terus terang aku sendiri awalnya tak menyadari hari ini adalah hari kebangkitan nasional. Namun sebuah kain yang berkibar gagah di depan rumah ketika baru saja pulang dari acara di luar rumah langsung menstimulus memory di otakku.
Yah hari ini.. adalah hari kebangkitan nasional. Merdekaa !!
mari kita isi dengan semangat berkarya untuk kejayaan bangsa..
BalasHapussemoga jga menjadi hari kebangkitan skripsi saya #eh
BalasHapusmengejar dateline Juli :D
semangat mbakkkk... eh kata orang, skirpsi telat itu hikmahnya bisa jadi dosen lho mbak :). Kejadian ini sama teman saya.
Hapusmedia sangat berpengaruh besar mas..cb kita lihat saja tayangan2 di tv sekarang, banyak yang tidak mendidik...
BalasHapussipp mari jadikan media blog sebagai langkah pendidikan karakter bangsa. he he..
HapusUdah baca yang ini fin, ini recomended, http://ariefitria.wordpress.com/tag/anton-dwisunu-hanung-nugrahanto/
BalasHapusmungkin agar lebih memaknai hari pahlawan, mari kita baca & kobarkan semangat membela bangsa, tanah air indonesia kita...halah, opo iki.
wuih tulisan yang mantab. Klo tidak salah, tulisan ini juga yang direkomendasikan nur ahmadi di akun twitternya. Tapi belum sempat aku baca.
Hapus