Satu hari kemarin benar-benar telah menjadi hari yang istimewa bagi saya. Di beberapa sosial media saya terima beberapa ucapan selamat ulang tahun dan doa dari mereka yang peduli dan mengakui keberadaan saya. Namun bukan berarti yang tidak memberikan ucapan, menjadi berada di posisi sebaliknya. Saya tidak bermaksud seperti itu. Memangnya siapa saya! gila banget dengan ucapan seperti itu! he he. Saya hanya ingin sekedar mengucapkan terima kasih jazakumullah khairan katsira kepada mereka yang sudi meluangkan waktu beberapa detik untuk mengetikkan kata yang telah sedikit banyak membuat hati ini berbinar.
Masih pada tema tentang kepedulian, pagi tadi saya menyempatkan diri membaca majalah Tarbawi yang membahas tentang pergumulan batin seorang anak yang ditinggalkan oleh orang tua kandungnya. Sungguh tidak mudah berada pada posisi dimana kita diasuh oleh orang yang tidak mengalirkan darah di dalam badan kita. Dibesarkan oleh orang lain yang masih memiliki kepedulian kepada kita, sedikit banyak membuat batin kita akhirnya bertanya. Kemana orang tua saya? Dimana kepedulian mereka terhadap anaknya sendiri? Dan cerita-cerita haru tersebut dengan sangat baik dikemas oleh Tarbawi menjadi sebuah kisah-kisah menggugah hati yang kadang memaksa batin tergetir. Yah semua ini tentang kepedulian.
Ketika seorang anak dilahirkan oleh orang tuanya, kemudian karena alasan tertentu mereka tidak sanggup merawat dan kemudian dititipkan ke orang lain, sejatinya itu merupakan jalan yang sudah Allah pilih untuk anak tersebut jalani. Anak tersebut diberi kesempatan untuk diuji lebih daripada orang lain. Ada suatu waktu dimana seorang insan musti menjalani ujian lebih dibandingkan orang lain, itu sejatinya bertujuan supaya ada orang lainnya lagi yang peduli kepada anak tersebut. Jika semua orang hidup didunia ini selalu pasti hidup dengan orang tua kandungnya, maka sudah pasti orang hidup akan semakin egois. Semua diciptakan oleh Allah untuk saling peduli.
Hal senada juga dengan masalah rejeki. Ada orang yang memang diberi rejeki lebih oleh Allah, ada pula orang yang diberi sedikit limpahan rejeki. Ini bukan berarti yang diberi sedikit rejeki tidak lebih dicintai oleh Allah dibandingkan mereka yang melimpah rejekinya. Tidaklah ini dibuat supaya orang-orang menjadi saling mencintai dan saling menghormati. Orang kaya mencintai dan merasa senang bisa membantu orang miskin. Sedangkan orang miskin mencintai orang kaya karena telah menolongnya. Sungguh tiada kesia-sian Allah menciptakan ini semua.
Ah, seringkali tulisan saya dipagi hari, terpengaruhi oleh peristiwa atau kejadian beberapa waktu sebelumnya. Seperti halnya pagi ini, tema ini saya angkat setelah membaca majalah Tarbawi yang membahas tentang anak yang ditinggal oleh orang tuanya. Jadi memang benar, sedikit banyak apa yang kita tulis itu bisa dilihat dari latar belakang kejadian yang menimpa kita atau kita alami sebelumnya.
Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Browse: Home > renungan > Tentang Kepedulian dan Perhatian
Senin, 10 September 2012
2 komentar:
Terima kasih atas komentarnya ya sobat blogger. Terima kasih juga sudah menggunakan kalimat yang sopan serta tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Komentar yang tidak sesuai, mohon maaf akan dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Btw, tunggu kunjungan saya di blog anda yah.. salam blogger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
selamat ulang tahun ya.. semoga apa yg di harapkan bs terkabul :)
BalasHapusterima kasih mbak ke2nai :)
Hapus