Sudah sejak lama saya menyukai tulisan-tulisan yang ada di dalam majalah Tarbawi. Tulisannya kuat menyentuh sisi-sisi terdalam hati dan perasaan. Majalah Tarbawi tak hanya sekedar memberikan informasi, tetapi juga berkontribusi memberikan dampak perubahan ke arah kebaikan kepada pembacanya. Jika hanya sekedar memberikan informasi, maka sebuah majalah hanya akan seperti sebatang tebu yang akan segera dibuang selepas dihisap manisnya. Keyakinan ini yang membuat majalah Tarbawi masih tetap eksis dan terus bergeliat melebarkan sayapnya merambah pasar internasional. Kemarin saya sempat melihat status dalam akun resmi Tarbawi di FB, bahwa mereka sedang berusaha menjalin kerjasama dengan salah satu pihak di negeri jiran Malaysia untuk memasarkan majalah ini.
Sudah beberapa bulan ini istri saya di Magetan menjadi agen majalah inspiratif ini. Keuntungan menjadi agen adalah saya juga bisa menikmati dan melahap setiap edisi terbarunya tanpa harus pergi ke toko buku. Tinggal beli saja ke istri saya :). Ini juga yang membuat saya menyadari sesuatu. Sesuatu yang menjadi rahasia kenapa majalah Tarbawi menjadi majalah Islam yang tetap dicintai oleh segenap pembacanya. Manhaj tema yang diangkat dan cara penyampaiannya kepada pembaca. Sungguh berbeda.
Tarbawi meyakini, bahwa menulis haruslah menyampaikan perspektif yang kuat. Dan itu harus merujuk kepada nilai-nilai. Dengan begitu diharapkan ada manfaat yang terasa dari apa yang tertulis, tercetak, dan tersebar dari Majalah Tarbawi. Semangat ini yang sedikit banyak menginspirasi diri saya. Semangat untuk menghasilkan sebuah tulisan yang memiliki perspektif kuat. Tulisan yang mampu memberikan inspirasi kepada orang lain untuk bergerak ke arah kebaikan. Dan inilah sejatinya dakwah. Dakwah lewat pena.
Kalau kata penulis buku bestseller 'Zero to Hero', Solikhin Abu Izzuddin, bahwa menulis memiliki tanggung jawab ilmiah dan tanggung jawab ilahiah. Menulis harus berhati-hati apabila tulisan kita menjadi sumber inspirasi keburukan bagi orang lain sekaligus dosa jariyah yang tak pernah berhenti.
Yah, saat ini saya tengah menghimpun tenaga dan nafas yang panjang untuk berjuang dan berproses ke arah itu. Proses berjuang untuk menghasilkan sebuah tulisan yang memiliki unsur nilai-nilai yang tak hanya sekedar informatif. Berjuang untuk menghasilkan sebuah tulisan yang bermanfaat kepada perubahan diri pembaca blog ini, tentu sebelumnya terlebih dahulu efek ke diri sendiri. Meradiasikan semangat, semangat inspirasi yang tentu sejalan dan senada dengan tema dari blog ini.
Selamat datang di gubug Inspirasi Coffee. Blog ini dikelola oleh penulis sejak September 2008. Sampai sekarang, api semangat menulis masih menyala terang, menarikan pena melukiskan cerita kehidupan. Hak cipta dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla.
Browse: Home > alam pena > Terinspirasi Tulisan-tulisan di Tarbawi
Minggu, 30 September 2012
11 komentar:
Terima kasih atas komentarnya ya sobat blogger. Terima kasih juga sudah menggunakan kalimat yang sopan serta tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Komentar yang tidak sesuai, mohon maaf akan dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Btw, tunggu kunjungan saya di blog anda yah.. salam blogger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
yuupp..majalah ini emang keren banget. 2010 pertama beli, setelah itu ketagihan..
BalasHapusemang keren ris. Jadi kapan lagi nih beli ke saya? he he.
Hapuscek di Majalah Tarbawi
ada stok baru yang di bandung mas? mauuu..
Hapuswah stok di bandung abis ris. Tapi kalau kamu mau berlangganan, setiap edisi bakal aku bawain. Lumayan, kan aku tiap 2 minggu sekali pulkam. Lebih murah dan lebih update.
HapusBeli yg 281+282(=563) dulu aja mas *apasih hahaa
HapusSaya baca tarbawi itu pake mood banget, soalnya kan pasti punya bacaan yang lain, buku maksudnya. beli pun kadang gak langsung dibaca, jadi gak update sih seringnya. tapi biasanya saya nyari ke edisi2 yang lalunya di gelap nyawang.
Aku dah tanya dek Yuli, klo edisi 281 dan 282 sudah habis dikirimkan ke pelanggan.
HapusHe he iya sih, aku juga begitu. Terkadang aku juga ndak update, tetapi cukup mengikuti tarbawi. Banyak buku lain yang juga dibaca.
eh 281nya masih. Ntar aku bawain :) .
HapusTulisan dan inspirasi, Frase yang berhulu pada ilmu dan berhilir pada manfaat. Lanjutkan! :-)
BalasHapusSubhanallah. Kereeen banget nih kalimat. ijin share di twitter dan FB. he he
Hapusdi bandung saya harus nyari majalah tarbawi dimana ya?
BalasHapuscoba dicari di daerah ITB, toko buku muslim disana banyak yang jual.
Hapus