follow twitter kami di @bukuhanan.
(1) Jika kita membaca buku
(2) Buku yang mengandung banyak hikmah dan kisah yang bagus, diuntai dengan kalimat yang indah.
(3) Ada satu kisah menarik membuat mimin begitu terhanyut. Kisah seorang pemuda membunuh seorang karena tidak sengaja.
(4) Ada seorang kakak beradik mengadu kepada khalifah Umar bin Khattab, karena ada seorang pemuda membunuh ayah mereka.
(5) Mereka meminta ditegakkan qishash kepada pembunuh ayah mereka. Si pemuda (tertuduh) pun siap dihukum.
(6) Namun si pemuda tertuduh itu meminta ijin untuk menyelesaikan sebuah amanah yang tidak bisa ditinggalkan. Dia meminta waktu 3 hari.
(7) Nanti setelah menunaikan amanah dalam waktu 3 hari tersebut, maka sang pemuda siap untuk dihukum.
(8) Namun masalahnya, si pemuda tidak mengenal seorangpun di kota itu. Tidak ada yang bisa menjamin.
(9) Maka bangkit dari duduknya Salman Al Farisi secara tiba2 & mengatakan siap menjamin pemuda itu. Khalifah Umar kaget bukan main.
(10) Pikir Umar, bagaimana mungkin Salman al Farisi mau menjamin orang yang tdk dikenalnya?. Hal ini membuat Umar gelisah tdk karuan.
(11) Kegelisahan Umar bukan tanpa alasan, jikalau dalam waktu 3 hari pemuda itu tidak kembali, maka Salman akan menjadi gantinya.
(12) Dan ketika batas waktu nyaris habis, Umar semakin gelisah tak karuan. Nyawa sahabat Salman al Farisi berada di ujung tanduk.
(13) Oke lanjut yaa ceritanya, jadi cerita terakhir, Khalifah Umar sangat gelisah karena sampai detik akhir, si pemuda tak datang.
(14) Tetapi sesaat waktu menjelang habis, dari kejauhan terlihat ada seseorang yang tergopoh-gopoh mendekat.
(15) Yah, itu adalah si pemuda yang 3 hari sebelumnya berjanji akan datang kembali setelah menunaikan amanah. Diapun menepatinya.
(16) Rupanya dia adalah pemuda jujur. Dia menepati janjinya untuk datang menemui sang Khalifah. Dia siap untuk dihukum.
(17) Khalifah umar bertanya kepada si pemuda itu, kepada dia tetap nekat datang, meskipun jelas resikonya adalah mati dihukum.
(18) Sang pemuda menjawab : "Sungguh jangan sampai ada orang mengatakan tidak ada lagi orang yang menepati janjinya".
(19) Umar kemudian bertanya kepada sahabatnya Salman Al Farisi : "Kenapa dirimu menjamin seseorang yang tidak engkau kenal".
(20) Salman menjawab : "Jangan sampai ada orang bicara bahwa sudah tidak ada lagi orang yang membagi beban dengan saudaranya".
(21) Melihat kejadian ini, 2 pemuda penggugat terharu dan memutuskan untuk memaafkan si pemuda yang membunuh ayah mereka. Subhanallah.
(22) Tambah mereka :"Sungguh jangan sampai ada lagi orang mengatakan, tiada lagi kemaafan ". Allahu Akbar.
(23) Demikian seklumit sejarah tentang bagaimana ukhuwah terjalin begitu kuat, mengalahkan ego masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya ya sobat blogger. Terima kasih juga sudah menggunakan kalimat yang sopan serta tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Komentar yang tidak sesuai, mohon maaf akan dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Btw, tunggu kunjungan saya di blog anda yah.. salam blogger