Mungkin teman-teman akan sejenak tertawa, bahwa dulu ketika masih berseragam putih abu-abu, aku adalah seorang pramuka sejati. Loyalitas dan kecintaanku kepada pramuka waktu itu sungguh tak terbantahkan. Meski terdaftar dan lumayan aktif di beberapa organisasi lain seperti OSIS dan Rohis, namun faktanya loyalitas tertinggi aku sematkan di dalam organisasi pramuka. Dalam organisasi ini aku temukan begitu banyak pengalaman yang luar biasa. Baik fisik maupun mental. Organisasi yang membawaku kepada petualangan-petualangan menegangkan dan bahkan mengerikan. Organisasi yang membawaku bertemu dengan banyak ragam tipe manusia, mulai dari petinggi rohis yang alim, sampai anak-anak yang biasa begajulan di luar sana. Namun karena itulah, dulu aku cinta organisasi ini. Semuanya bersatu padu dan berbaur. Yang alim bisa berdakwah, yang begajulan bisa berkumpul dengan yang alim. Pada tulisan kali ini, aku ingin sejenak flashback, memutar memoriku ke belasan tahun yang silam. Saat baret coklat, tali temali, dasa darma, dan tri satya, telah menjadi simbol identitas.
Entah semenjak kapan dimulainya, namun pramuka telah menjadi keluargaku. Sanggar pramuka yang berada di salah satu sudut sekolah yang katanya terbaik di Magetan itu, menjadi tempat nongkrong bersama sahabat yang lain. Kadang diisi dengan rapat, atau hanya sekedar rutinitas bercanda dengan kawan-kawan pramuka yang lain. Aku yakin, setiap orang akan selalu memiliki memori-memori yang indah saat masih di bangku SMA. Maka tak heran jika ada sebuah lirik lagu, bahwa masa-masa yang paling indah adalah masa-masa di sekolah. Anda boleh setuju juga boleh tidak ^_^. Namun setidaknya aku merasakannya.
Ceritaku bermula ketika ada beberapa kawan di kost yang mengajakku untuk ikut pembantaraan pramuka. Pembantaraan adalah istilah perekrutan kader anggota pramuka ke level Bantara. Awalnya aku agak kurang setuju ikut organisasi ini, karena malas jika harus disuruh baris berbaris dan dibentak-bentak seperti itu. Namun lama kelamaan akhirnya setuju juga untuk ikut. Sebenarnya ini juga karena paksaan beberapa kawan-kawan dekat untuk ikut. Berbekal mental dan semangat kawan-kawan yang bergelora, kami siap mengikuti pembantaraan. Bahkan ada seorang kawan sebut saja Mali, berkata : "Wes.. nek senior'e macem-macem, dijak gelut wae!!" (red : Udah jika seniornya macam-macam, kita ajak berkelahi saja). Kira-kira demikianlah ucapan kawanku yang memang ngomongnya blak-blakan, namun pandai memasak itu.
***
#bersambung ke part 2.
Saat Lomba Pramuka Tingkat Provinsi di Coban Talun, Malang |
Entah semenjak kapan dimulainya, namun pramuka telah menjadi keluargaku. Sanggar pramuka yang berada di salah satu sudut sekolah yang katanya terbaik di Magetan itu, menjadi tempat nongkrong bersama sahabat yang lain. Kadang diisi dengan rapat, atau hanya sekedar rutinitas bercanda dengan kawan-kawan pramuka yang lain. Aku yakin, setiap orang akan selalu memiliki memori-memori yang indah saat masih di bangku SMA. Maka tak heran jika ada sebuah lirik lagu, bahwa masa-masa yang paling indah adalah masa-masa di sekolah. Anda boleh setuju juga boleh tidak ^_^. Namun setidaknya aku merasakannya.
Ceritaku bermula ketika ada beberapa kawan di kost yang mengajakku untuk ikut pembantaraan pramuka. Pembantaraan adalah istilah perekrutan kader anggota pramuka ke level Bantara. Awalnya aku agak kurang setuju ikut organisasi ini, karena malas jika harus disuruh baris berbaris dan dibentak-bentak seperti itu. Namun lama kelamaan akhirnya setuju juga untuk ikut. Sebenarnya ini juga karena paksaan beberapa kawan-kawan dekat untuk ikut. Berbekal mental dan semangat kawan-kawan yang bergelora, kami siap mengikuti pembantaraan. Bahkan ada seorang kawan sebut saja Mali, berkata : "Wes.. nek senior'e macem-macem, dijak gelut wae!!" (red : Udah jika seniornya macam-macam, kita ajak berkelahi saja). Kira-kira demikianlah ucapan kawanku yang memang ngomongnya blak-blakan, namun pandai memasak itu.
***
#bersambung ke part 2.
SALAM PRAMUKA !!!
BalasHapussalam pramukan mas Eko. Tunggu cerita selanjutnya ya.
Hapussaya justru gak suka ikut pramuka, alasannya cuma satu
BalasHapusseragam pramuka saya kekecilan sehingga mepet klo dipakai, jadinya risih sepanjang ikut kegiatan pramuka (waktu SMP_red)
di SMA udah gak wajib lagi...
he he.. salam pramuka aja mbak :)
HapusQ sing termasuk begajulan ya....hahahahaha
BalasHapusha ha... aku juga begajulan pit..
Hapussalam pramuka !
BalasHapussaya dulu juga pramuka smasa bang, salam kenal ^__^
sepertinya kita pernah bertemu di suatu tempat pas acara makan ^_^
Hapus