Ilustrasi |
Rinai hujan terdengar berdentang asyik, ingin aku sejenak memandang ke luar jendela. Gemericik bulir hujan merdu mengiringi sunyi
Inilah senja yang membuatku takjub. Rintik hujan jatuh berdebam ke tanah, berkumpul membentuk anak sungai. Sementara langit masih sendu
Saat seperti ini, belasan tahun silam, aku menghabiskan senjaku
berjibaku dengan lumpur. Sebuah kenangan tergambar jelas di memori
Dengan pakaian yang paling tak dianggap, riang gembira kususuri jalan
menuju sebuah tanah lapang. Wajah-wajah ceria saling bertemu
Tanpa ada komando, kami saling berbagi kelompok. Layaknya kesepakatan
batin, yang merasa Beckham atau Zidane, tak boleh satu tim
Bola plastik menjadi incaran kaki-kaki mungil itu. Bergerak segesit
mungkin, menghidari hadangan. Sesekali berteriak dan tertawa
Tergambar jelas wajah tanpa beban, penuh harapan. Kurasakan bibirku
tersenyum kecil. Bagaimana kabar mereka? wahai kawan lumpurku
*image taken from : khoiriyahfatmanuryati.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya ya sobat blogger. Terima kasih juga sudah menggunakan kalimat yang sopan serta tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Komentar yang tidak sesuai, mohon maaf akan dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Btw, tunggu kunjungan saya di blog anda yah.. salam blogger