Kesederhanaan ini yang membuatku selalu rindu dengan kampung halaman.Ada satu momen yang masih tertinggal di memori ketika aku pulang ke kampung halaman. Segelas kopi hitam, disruput dengan aroma kesederhaan khas kehidupan kampung, benar-benar nuasa yang selalu membuatku rindu . Inilah kehidupan pedesaan, jauh dari hiruk pikuk perkotaan yang selalu sok sibuk. Orang di kota merasa dipacu dengan waktu, tapi lihatlah disini kawan! ditempat ini, aura ketenangan menjalar di sudut-sudut kampung. Jadi teringat dengan salah satu artikel dari pak Muhaimin Iqbal yang mengistilahkan kehidupan di kampung dengan kehidupan dengan waktu yang berjalan lambat.
Kehidupan di desa itu terlihat ayem tentrem karto raharjo. Aku merasakan waktu juga ikut melambat. Namun itu tak boleh melambatkan pikiran kita. Pikiran kita harus melaju cepat jauh meninggalkan waktu yang melambat. Lingkungan tak boleh membatasi gerak kita. Dalam batas, kita tetap bisa menarikan karya. Pastikan kita menari di atas batas. Inilah jalan kita.
Terkadang aku berpikir, kenapa banyak orang rela mencari pekerjaan di kota-kota besar. Termasuk aku sendiri yang akhirnya terdampar di salah satu kota besar negeri ini. Kadang aku berpikir, bisakah pemuda-pemuda pandai negeri ini membangun desanya? tak hanya oleh satu dua orang saja, tetapi di fasilitasi oleh pemerintah. Bisakah pemerintah menerbitkan sebuah program 'Ayo Kembali ke Desa!".
Banyak orang rela menghabiskan hidup di kota besar untuk meraih mimpinya, kemudian menghabiskan masa pensiun di desa dengan damai bersama hasil jerih payahnya selama ini. Tapi disinilah letak permasalahannya. Kota terlalu menggiurkan untuk tempat meraih kesuksesan. Di desa, tak banyak yang bisa diharapkan. Pusat teknologi berada di kota. Pusat peradaban ada di kota. Kota ibarat bunga-bunga mekar nan cantik bagi lebah-lebah pencari kesuksesan. Sedangkan desa masih sebatas lirikan mata. Yah mungkin karena itu tadi, waktu yang masih berjalan lambat.
***
7 Juni 2013
Salah satu kampung di pinggiran Magetan
Salam Inspirasi Coffee
Follow me @fifinng
Di kampung atau desa memang sangat nyaman dan damai, tenteram.. tapi itulah, daya pikat kota selalu lebih besar dan kuat, semua tergantung pribadi masing2... btw sy setuju dengan usulan program pemerintah "Ayo kembali ke desanya..."
BalasHapusMemang bang ancis, daya pikat kota selalu lebih besar dan kuat.
HapusKetenangan hidup itu ada di desa..
HapusYup betul sekali mas Kunto
Hapusdesa sendiri itu memang lebih nyaman
BalasHapuskalau kita cerdas,dan mengerti bahwa idup ini adalah pilihan,maka tinggal di desa bukan berarti kita tidak bisa sukses. sebenarnya di desa itu, banyak sekali peluang, contohnya ber cocok tanam.marketnya adalah orang kota...
BalasHapustapi masalhnya saya mau tinggal di desa, tapi istri saya tidak mengizinkan.alasannya "masa sarjana tinggal di kakmpung.?" padahal dia berasal dari kampung...😞
Memang banyak yang beranggapan bahwa kesusesan itu berada di kota-kota besar. Padahal sejatinya sukses itu bisa dimana saja. Di desapun banyak orang yang sukses selama bisa memanfaatkan peluang.
HapusSemua tergantung pada diri kita. Jika kita bisa membuktikan, maka ndak ada salahnya juga untuk hidup di desa.
Apalagi sekarang eranya digital.